Penyebab dan dampak pencemaran udara disertai solusinya

Penyebab dan dampak pencemaran udara disertai solusinya
Penyebab dan dampak pencemaran udara disertai solusinya

Bismillahirrahmaanirrahiim

Setiap hari di dalam tubuh manusia dan mahluk lainnya terjadi pertukaran udara. Udara berupa oksigen masuk ke dalam tubuh melalui organ pernafasan dan dibawa oleh sel darah merah ke seluruh bagian tubuhnya kemudian dipakai untuk membakar zat makanan sehingga dihasilkan energi yang membuatnya mampu tumbuh dan beraktivitas. Selain energi, pembakaran zat makanan oleh oksigen dihasilkan pula karbondioksida yang akan dibawa oleh sel darah merah menuju organ pernafasan kemudian dikeluarkan ke lingkungan dan bercampur dengan gas lainnya di udara.

Udara yang bersih akan bermanfaat bagi kesehatan tubuh, dan udara yang tercemar akan memberikan pengaruh buruk bagi tubuh juga lingkungan. Udara yang bersih merupakan udara yang tidak mengandung gas-gas beracun atau penumpukan gas-gas tertentu. Adapun udara yang tercemar, akan terdapat gas-gas berbahaya yang dapat bereaksi dengan gas lain membentuk senyawa baru, contohnya gas sulfur dioksida dan nitrogen dioksida yang dapat menyebabkan hujan asam ketika bereaksi dengan uap air dan membentuk asam sulfat dan asam nitrat. Selain mengandung gas beracun, udara yang tercemar juga terdapat penumpukan gas tertentu seperti karbondioksida yang dapat menyebabkan peningkatan efek rumah kaca.

Baca juga : Dampak penerapan bioteknologi

Gas-gas seperti sulfur dioksida, nitrogen dioksida dan karbondioksida merupakan polutan udara. Polutan udara adalah gas yang menyebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara akan memberikan dampak buruk bagi mahluk hidup dan lingkungannya.

Apa saja dampak buruk dari pencemaran udara bagi mahluk hidup terutama bagi manusia dan lingkungannya. Apa saja yang menyebabkan kondisi udara tercemar? Apa juga solusinya ?. Nah, artikel ini akan mengulas mengenai hal tersebut. Tetapi sebelumnya, kamu pahami dulu definisi pencemaran udara.

Definisi Pencemaran Udara

Pencemaran udara terdiri dari dua kata yaitu pencemaran dan udara. Pencemaran dapat diartikan sebagai proses, cara, perbuatan mencemarkan atau mengotori. Adapun udara didefinisikan sebagai campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang di atas bumi.

Setelah membaca definisi dari masing-masing kata penyusunnya, tentu kamu sudah mengetahui definisi dari pencemaran udara. Definisi pencemaran udara adalah proses, cara dan perbuatan yang mencemari atau mengotori campuran gas di atas permukaan bumi yang membuat komposisi gas di udara berubah.

Perlu kamu ketahui, menurut wikipedia dengan judul Udara, bahwa terdapat 3 komponen udara yaitu udara kering, uap air dan aeorosol. Udara kering mengandung Nitrogen sebesar 78,09%, Oksigen sebesar 20,95%, Argon sebesar 0,93%, Karbondioksida sebesar 0,04%, dan gas-gas lain seperti neon, helium, metana, kripton, hidrogen, xenon, ozon dan radon. Uap air berasal dari penguapan air laut, sungai, danau dan tempat berair lainnya. Adapun aerosol merupakan partikel berukuran kecil seperti garam, sulfat, nitrat, karbon, kalsium dan partikel dari gunung berapi.

Baca juga : Perilaku hemat energi dalam keseharian

Jadi, kegiatan atau proses apa saja yang membuat masuknya gas baru atau bertambahnya gas penyusun udara secara berlebihan kemudian mengubah komposisi udara (campuran gas) di atas permukaan bumi merupakan pencemaran udara.

Setelah kamu mengetahui definisi pencemaran udara, sebaiknya kamu mengetahui apa yang menyebabkan udara tercemar. Berikut ini penjelasan dari faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran udara.

Jenis Pencemaran Udara

Pencemaran udara terdiri dari 2 jenis yaitu pencemaran udara primer dan sekunder. Berikut ini penjelasan mengenai jenis pencemaran udara tersebut.

A. Pencemaran Udara Primer

Pencemaran udara primer merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh sumber pencemarnya. Contohnya yaitu peningkatan karbondioksida yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran oleh manusia, pembuangan asap industri yang langsung dibuang ke udara dan lainnya. Hal tersebut akan menimbulkan peningkatan kadar karbondioksida di udara.

B. Pencemaran Udara Sekunder

Pencemaran udara sekunder merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh reaksi antara substansi-substansi pencemar udara primer di udara. Perlu kamu ketahui, bahwa gas-gas polutan akan berikatan dengan gas lain di udara melalui reaksi kimia seperti gas klorin dari CFC yang akan berikatan dengan ozon membentuk klorin oksida (ClO) dan oksigen (O₂). Reaksi antara klorin dan ozon menyebabkan penipisan lapisan ozon. Selain itu, Nitrogen oksida (NOx) yang akan berikatan dengan uap air menjadi asam nitrat dan menimbulkan hujan asam.

Penyebab Pencemaran Udara

Pencemaran udara dapat disebabkan oleh dua yaitu karena aktivitas manusia dan aktivitas alam. Ok, berikut penjelasannya.

A. Aktivitas Manusia

Kegiatan-kegiatan sehari-sehari manusia dapat menimbulkan pencemaran udara, ditambah lagi dengan penggunaan teknologi yang dibuat. Kegiatan-kegiatan yang dapat mencemari udara antara lain : bernafas, membakar sampah, kegiatan industri, mengendarai kendaraan, merokok, menggunakan alat pendingin ruangan dan makanan.

1. Bernafas

Seperti yang dijelaskan di awal, ketika seseorang bernafas, dia akan mengeluarkan karbondioksida (CO₂). Karbondioksida tersebut merupakan gas hasil pembakaran glukosa. Gas karbondioksida tersebut menyebabkan efek rumah kaca. Dengan adanya efek rumah kaca, suhu permukaan bumi menjadi hangat. Walaupun efek rumah kaca sebenarnya baik juga, tetapi jika berlebihan tentu akan berdampak buruk. Sekarang, Coba kamu bayangkan jika kamu tinggal di dalam rumah kaca, kira-kira apa yang akan kamu rasakan ketika kamu berada di dalam rumah kaca tersebut. Tentunya kamu akan merasa gerah karena suhu dalam ruangan tersebut hangat atau panas. Kira-kira begitulah dampak dari efek rumah kaca.

Selain efek rumah kaca, konsentrasi karbondioksida yang tinggi dapat berdampak terhadap kesehatan tubuh. Bila konsentrasi karbondioksida dalam tubuh meningkat dapat menimbulkan beberapa masalah bagi tubuh seperti lemas, pusing, mual dan lainnya. Contohnya adalah ketika kamu dan teman-teman sekelasmu sedang mengikuti pembelajaran di kelas dan kelasmu memiliki ventilasi udara yang kurang. Saat itu, karbondioksida dalam kelasmu meningkat karena aktivitas dari pernafasanmu teman dan guru serta dan kurangnya pergantian udara dari luar kelas. Hal tersebut menyebabkan sebagian temanmu ada yang mengantuk dan mungkin juga ada yang merasakan pusing karena jumlah karbondioksida dalam tubuhnya meningkat.

Baca juga : Pengertian dan prinsip teknologi ramah lingkungan

Nah sekarang, kamu sudah mengetahui bahwa gas emisi pernafasanmu dapat menjadi polutan yang menyebabkan konsentrasinya di udara meningkat sehingga menimbulkan pencemaran udara, walaupun masih dapat diatasi dengan keberadaan tumbuhan di sekitarmu. Ternyata pernafasan manusia itu juga termasuk polutan..hehe.

2. Membakar Sampah

Membakar sampah dapat menjadi penyebab pencemaran udara. Apakah kamu pernah membakar sampah? Yups, Membakar sampah merupakan cara mudah untuk menghilangkan sampah yang ada di rumah. Tinggal kumpulkan sampah di satu tempat, ambil korek lalu bakar, maka sampah akan beres. Tetapi, tunggu dulu, apakah kamu sudah memikirkan dampak dari asap yang ditimbulkan ketika kamu membakar sampah?

asap bakar sampah cemari udara
Membakar sampah mencemari udara

Saat kamu membakar sampah seperti sampah daun yang merupakan sampah organik, dan plastik yang merupakan sampah anorganik, maka asap hasil pembakaran akan menyebar ke rumahmu dan tetangga sekitarmu dan menimbulkan bau sehingga menganggu pernafasan dan terkadang membuat batuk. Selain itu, bau asap juga dapat menempel di baju yang sedang dijemur. Apakah kamu tahu gas apa yang dihasilkan dari pembakaran sampah?.

Menurut artikel di kumparan.com dengan judul Kenapa Membakar Sampah Berbahaya?, menyatakan bahwa asap yang dihasilkan dari kegiatan membakar sampah adalah gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida, hidrokarbon benzopirena dan dioksin.

Baca juga : Mencegah penularan virus corona

Karbon monoksida dan karbondioksida dihasilkan saat membakar sampah organik. Karbon monoksida dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti pusing dan mual bahkan dapat menimbulkan kematian. Karbon dioksida meningkatkan efek rumah kaca. Pembakaran sampah menyumbang 5% terhadap peningkatan gas rumah kaca. Hidrokarbon benzopirena merupakan gas yang terkandung dalam asap hitam yang biasa muncul saat membakar sampah. Gas hidrokarbon benzopirena diduga sangat beracun bagi jantung, penyebab kanker dan iritasi. Adapun dioksin merupakan gas yang dihasilkan dalam pembakaran plastik. Dioksin ini juga dapat sebagai pemicu kanker dan efek buruk lainnya bagi manusia dan hewan.

Mungkin jika satu orang saja yang membakar sampah tidak begitu berdampak, namun bagaimana jika 90% penduduk bumi membakar sampah di tambah lagi jika terjadi pembakaran atau kebakaran hutan. Tentunya ini akan menimbulkan pencemaran udara juga. Pembakaran atau kebakaran hutan akan menghasilkan gas seperti karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, hidrokarbon yang akan menurunkan kualitas udara, menipiskan ozon, menurunkan kualitas tanah dan berdampak juga terhadap manusia, hewan dan tumbuhan.

Jadi membakar sampah bukanlah cara yang bijak walaupun mudah karena dapat menimbulkan masalah kesehatan, masalah lingkungan yang menyebabkan pencemaran udara, dan menganggu hubungan dengan tetanggamu. Sebaiknya kurangi aktivitas membakar sampah atau tidak usah dilakukan lagi. Carilah cara yang aman dan baik buat diri, tetangga dan lingkunganmu dengan banyak membaca tentang pengelolaan sampah kemudian mempraktikannya. Mudah-mudahan apa yang kamu kerjakan dalam mengelola sampah membuatmu menjadi orang yang bermanfaat.

Selain itu membakar hutan untuk membuka lahan juga kurang bijak karena jika tidak terkendali dapat menimbulkan permasalahan yang besar dan luas seperti musnahnya ekosistem dan menyebabkan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas), serta asapnya menyebar ke daerah lain. Sebaiknya perlu pertimbangan yang matang sebelum bertimdak.

3. Kegiatan Industri dan Produksi Energi

Kegiatan industri dan produksi eneegi dapat menimbulkan pencemaran udara. Menurut artikel di environment-indonesia.com dengan judul 6 Sumber Polusi Udara di Dunia, menyebutkan bahwa kegiatan industri yang menyebabkan polusi udara antara lain industri petrokimia, industri kimia, penambangan mineral, produksi dan pengolahan logam, pengolahan limbah, industri makanan serta dry cleaning. Adapun produksi energi yang menimbulkan pencemaran udara adalah produksi energi dari pembangkit listrik berbahan bakar gas maupun batubara.

Baca juga : Teknologi tidak ramah lingkungan

Masih menurut environment-indonesia.com, produksi energi menghasilkan emisi (gas buangan) sebesar 65% dari total emisi sulfur oksida nasional, 45% dari total emisi nitrogen oksida dan 38% dari total emisi. Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara menghasilkan emisi 30 kali lebih banyak polutan ditambah zat lain yang berbahaya bagi tubuh seperti merkuri, selenium, boron, dan dioksin.

4. Mengendarai Kendaraan

Mengendari kendaraan memudahkan dalam menempuh perjalanan dan mempersingkat waktu tempuh. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kendaraan dapat diproduksi secara massal sehingga mudah diperoleh. Menurut berita dari bps.go.id, dengan judul Perkembangan jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis (unit), 2017-2019, bahwa jumlah kendaraan bermotor dari tahun 2017-2019 terus meningkat. Jumlah kendaraan pada tahun 2019 yaitu 133.617.012 unit yang terdiri dari mobil penumpang 15.592.419 unit, mobil bis 231.569, mobil barang 5.021.88 unit dan sepeda motor 112.771.136 unit.

Coba kamu bayangkan, berapa banyak gas yang dhasilkan dari pembakaran oleh mesin kendaraan dengan jumlah kendaraan yang mencapai 133 juta lebih. Menurutmu apakah menimbulkan pencemaran udara atau tidak?.

Baca juga : Contoh penggunaan kemagnetan dalam produk teknologi

Gas buangan dari kendaraan bermotor merupakan polutan udara yang akan mencemari udara. Menurut peraturan pemerintah nomor 22 tahun 2021 tentang  Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa gas pencemar udara dari kendaraan bermotor dapat berupa gas atau partikulat seperti sulfur dioksida (SO₂), sengawa hidro karbon (HC), karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx). Selain itu, kendaraan bermotor juga menghasilkan partikel debu dan timbal (Pb).

Adapun bahaya dari polutan kendaraan bermotor, seperti yang ditulis artikel m.antaranews.com dengan judul Jenis-jenis Polutan Kendaraan dan Bahayanya bagi Kesehatan, bahwa Hidrokarbon akan berikatan dengan gas lain di udara membentuk  Pycyclic Aromatic Hidrokarbon (PAH). Karbon monoksida dapat berikatan dengan hemoglobin membentuk HbCO dan menghambat penyaluran oksigen dalam darah. Nitrogen oksida dapat berikatan dengan uap air membentuk asam nitrat dan menyebabkan pembengkakan paru-paru.

Adapun partikel debu yang memiliki diameter sangat kecil dengan ukuran kurang dari 1 mikrometer sampai 500 mikrometer, akan melayang di udara dalam jangka waktu lama. Partikel debu mengandung berbagai senyawa kimia berbeda, bergantung sumber emisinya. Partikel debu dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan lalu mengendap di alveoli. Pb biasanya digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin untuk meningkatkan angka oktan secara ekonomis. Jika Pb masuk ke dalam tubuh dengan kadar tinggi, dapat menimbulkan sakit kepala, muntah, diare dan lain-lain.

5. Merokok

Aktivitas merokok juga dapat menimbulkan pencemaran udara. Gas yang dihasilkan dari pembakaran rokok sama dengan gas yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor ditambah dengan TAR yang mengandung berbagai senyawa pemicu kanker atau karsinogenik. Menurut artikel di aladokter.com dengan judul 9 Kandungan Rokok yang Berefek Mengerikan untuk Tubuh, menyebutkan bahwa di dalam asap rokok terdapat :

  • Karbon monoksida yang dapat menghambat penyaluran oksigen dalam darah.
  • Nikotin yang memberikan efek candu dan dapat meningkatkan tekanan darah, denyut jantung dan pernafasan.
  • TAR yang dapat menimbulkan penyakit paru-paru.
  • Hidrogen sianida yang biasa dipakai untuk membuat asap pembasmi serangga dan menyebabkan kelelahan, sakit kepala dan mual.
  • Benzena yang dapat menurunkan jumlah sel darah merah.
  • Formaldehid yang menyebabkan iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan.
  • Arsenik yang dapat meningkatkan resiko kanker kulit, paru-paru, ginjal, hati dan saluran kemih.
  • Kadmium yang dapat menimbulkan gangguan sensorik.
  • Amonia yang menyebabkan nafas pendek, sesak nafas, iritasi mata dan sakit tenggorokan.

6. Menggunakan Alat Pendingin.

Penggunaan alat pendingin seperti AC dan Freezer dapat juga mengakibatkan pencemaran udara. Hal tersebut dikarenakan oleh gas yang digunakan sebagai pendindinnya yaitu freon. Freon mengandung senyawa CFC yang tersusun dari unsur Klorin, Fluor dan Karbon. Senyawa CFC akan mudah bereaksi terhadap ozon di lapisan atmosfer bumi (stratosfer) dan menguraikannya sehingga mengganggu kestabilan ozon di udara atau lapisan ozon menipis. Selain itu, gas CFC juga termasuk gas rumah kaca.

Baca juga : Contoh Pemanfaatan Teknologi Listrik dan Pencegahan Bahaya Penggunaan Listrik

Memang, penggunaan alat pendingin seperti AC dan kulkas sangat bermanfaat bagi manusia dalam mendapatkan kenyamanan di dalam ruangan dan mampu mengawetkan bahan makanan atau makanan. Tetapi, ternyata gas yang digunakan sebagai pendingin tersebut membahayakan lingkungan yaitu kestabilan lapisan ozon yang merupakan pelindung bumi dari radiasi sinar ultraviolet. Yah, manfaat dan dampak buruk dari suatu teknologi selalu beriringan.

B. Aktivitas Alam

Selain aktivitas-aktivitas manusia, pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh aktivitas alam. Aktivitas alam merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi secara alamiah di alam seperti pelepasan gas metan ke udara karena penguraian kotoran hewan, juga peristiwa gunung meletus yang menyemburkan awan vulkanik yang mengandung gas dan partikel debu dari gunung berapi.

Kotoran hewan akan diuraikan secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Hasil sampingan dari metabolisme mikroorganisme tersebut adalah metana (CH₄). Menurut artikel di laman mongabay.co.id dengan judul Penelitian: Pemanasan Global Picu Emisi Gas Metana Ekosistem Air Tawar, menuliskan bahwa metana merupakan salah satu gas rumah kaca dengan pengaruh terhadap pemanasan global, 25 kali lebih kuat dari karbon dioksida.

Gunung berapi yang meletus akan melemparkan partikel debu dan gas seperti karbondioksida, sulfur oksida, uap air, karbon monoksida dan helium. Debu dan gas tersebut dapat mencemari udara sekitar yang dapat menggangu pernafasan manusia. Selain itu, dapat juga mengganggu pandangan, membuat iritasi pada mata dan kulit akibat panas yang dibawa bersama partikel yang dikeluarkan.

Dampak Pencemaran Udara

Jika kamu, membaca bagian penyebab pencemaran udara di atas, tentu dapat mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara. Agar lebih jelasnya, akan dipaparkan mengenai dampak tersebut. Berikut pemaparannya.

A. Ozon

Ozon adalah molekul gas yang berada di atmosfer bumi. Ozon termasuk kelompok molekul unsur dan tersusun dari 3 atom sejenis yaitu oksigen dengan rumus molekul O₃. Menurut artikel di laman dlhk.jogjaprov.go.id dengan judul Perlindungan Lapisan Ozon, bahwa pembentukan ozon diawali dengan pemecahan molekul oksigen (O₂) menjadi dua atom oksigen karena pengaruh sinar ultra violet (UV). Tiap atom oksigen (O) akan bereaksi dan berikatan dengan molekul oksigen (O₂) lain membentuk ozon (O₃). Pembentukan ozon banyak terjadi di daerah tropis seperti Indonesia karena lebih banyak memperoleh sinar UV matahari.

Lebih lanjut ditulis bahwa sebanyak 90% konsentrasi ozon terdapat di stratosfer  pada ketinggian 35-45 km di atas permukaan bumi dan membentuk lapisan ozon. Adapun sisanya yang 10% terdapat di troposfer (permukaan bumi). Ozon sangat bermanfaat bagi bumi dan mahluknya karena dapat mengurangi radiasi sinar ultraviolet matahari. Selain itu, lapisan ozon juga dapat melindungi bumi dari benda langit yang memasuki bumi dan sebagai pengatur suhu bumi.

Tetapi lapisan ozon mulai menipis sejak maraknya penggunaan senyawa CFC atau HFC pada alat pendingin. Ketika CFC dilepaskan ke udara, senyawa tersebut akan terurai karena sinar UV kemudian atom klorin akan mengikat atom oksigen dari ozon dan melepaskan oksigen. Agar lebih memahami, perhatikan gambar di bawah ini

kerusakan ozon oleh cfc
Proses penguraian ozon oleh CFC

Berdasarkan gambar di atas, kamu dapat mengetahui bahwa setelah gabungan atom ClO terbentuk akan bereaksi dengan atom O bebas lainnya sehingga dihasilkan atom Cl dan O₂. Atom Cl yang bebas akan bereaksi kembali dengan ozon dan terjadi reaksi berulang. Dengan peristiwa tersebut, maka mengurangi jumlah ozon di atmosfer sehingga menipiskan lapisan ozon tersebut.

Dampak dari penipisan ozon di atmosfer sangat berbahaya. Bahaya yang ditimbulkan dari penipisan ozon antara lain : jumlah radiasi sinar UV meningkat yang dapat menimbulkan iritasi dan kanker kulit, lemahnya pertahanan bumi terhadap benda asing dari luar bumi sehingga ketika memasuki atmosfer bumi, benda asing tersebut tidak habis dikikis oleh atmosfer. Selain itu akan terjadi peningkatan suhu permukaan bumi.

B. Iklim

Iklim merupakan keadaan atmosfer yang meliputi  suhu, kelembaban, awan, hujan, dan sinar matahari pada suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama (30 tahun). Iklim akan mempengaruhi kondisi suhu, tekanan udara, kelembaban, curah hujan, dan angin di suatu daerah. Pencemaran udara dapat menyebabkan perubahan iklim.

Perubahan iklim dapat menimbulkan perubahan cuaca. Cuaca adalah keadaan udara yang terjadi di suatu wilayah dalam rentang waktu yang relatif singkat. Efek dari perubahan cuaca yang dapat terjadi antara lain : peningkatan suhu permukaan bumi, perbedaan tekanan udara yang ekstrim, timbul badai,  peningkatan kelembaban udara, peningkatan curah hujan, proses pelapukan batuan dalam pembentukan tanah dan lainnya.

C. Suhu

Suhu adalah derajat panas suatu benda. Suhu lingkungan menunjukkan derajat panas di dalam lingkungan tersebut. Bila suhunya tinggi, maka menunjukkan kondisi lingkungan tersebut panas. Bila suhu rendah, menunjukkan kondisi lingkungan dingin. Kondisi lingkungan yang panas atau dingin akan memberikan efek terhadap mahluk hidup.

Pencemaran udara dapat mempengaruhi suhu. Gas pencemar yang mempengaruhi kondisi suhu yaitu gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana dan CFC. Gas rumah kaca akan menyerap panas cahaya matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi dan benda yang di atasnya. Hal tersebut menimbulkan terjadinya pemanasan global atau kondisi permukaan bumi yang semakin panas. Apa kamu dapat memperkirakan apa yang akan terjadi jika suhu di daerahmu semakin panas?.

D. Hujan

Hujan adalah titik-titik air yang jatuh karena proses pendinginan. Hujan terbentuk dari penguapan air di permukaan bumi. Penguapan merupakan perubahan wujud zat dari cair ke gas karena zat cair memperoleh panas. Uap air akan naik ke udara dan berkumpul menjadi awan karena mengalami kondensasi. Kondensasi merupakan perubahan uap air menjadi embun yang disebabkan oleh suhu di sekitar uap lebih rendah dari suhu uap tersebut. Ketika awan sudah tidak dapat menampung uap air, maka turunlah butiran-butiran air yang disebut hujan.

Banyak atau sedikitnya air hujan yang turun disebabkan oleh banyak atau sedikitnya jumlah air yang diuapkan oleh panas matahari atau suhu lingkungan. Semakin panas atau tinggi suhu lingkungannya, akan semakin banyak jumlah air yang diuapkan. Jika semakin banyak uap air di udara maka berpotensi akan turun hujan dengan curah hujan tinggi.

Baca juga : Penyebab banjir dan solusinya

Peningkatan intensitas cahaya matahari dan suhu lingkungan dapat disebabkan oleh kondisi lapisan ozon dan udaranya. Bila lapisan ozon menipis maka akan menimbulkan peningkatan radiasi sinar marahari (sinar ultraviolet) sehingga jumlah panas yang diterima oleh permukaan bumi juga meningkat serta menaikan suhu permukaan bumi. Penipisan lapisan ozon tersebut disebabkan oleh gas CFC yang berasal dari pembuangan alat pendingin ruangan (AC).

Kenaikan suhu lingkungan juga dapat disebabkan oleh karbon monoksida dan karbon dioksida serta gas metana yang akan meningkatkan efek rumah kaca sehingga menimbulkan pemanasan global. Saat gas rumah kaca terakumulasi di udara akan membentuk lapisan dan menahan panas dari permukaan bumi ke luar angkasa sehingga suhu di permukaan bumi meningkat.

Gas-gas seperti CFC, karbon monoksida, karbon dioksida dan metana merupakan gas emisi dari teknologi yang digunakan manusia dan akan mencemari udara. Berdasarkan penjelasan di atas, kamu dapat mengetahui bahwa pencemaran akan mempengaruhi curah hujan yang turun karena pencemaran udara mengakibatkan peningkatan suhu sehingga banyak jumlah air yang akan menguap dan berkumpul di udara lalu menjadi butiran hujan.

Selain meningkatkan curah hujan, pencemaran udara juga dapat mengakibatkan turunnga hujan asam. Hujan asam dapat terjadi jika uap air bereaksi dengan sulfur oksida dan nitrogen oksida. Ketika bereaksi dengan sulfur oksida akan membentuk asam sulfat, dan saat bereaksi dengan nitrogen oksida dapat membentuk asam nitrat. Kedua zat asam tersebut ketika turun akan bereaksi dengan logam yang ada dipermukaan bumi dan merusak jaringan mahluk hidup.

E. Kesehatan

Perlu kamu ketahui bahwa kesehatan manusia dipengaruhi oleh fisiologi atau kerja organ tubuhnya seperti organ pernafasan. Organ pernafasan berfungsi menyuplai kebutuhan oksigen dalam tubuh agar diperoleh energi bagi tubuh. Suplai oksigen dilakukan dengan mengambil oksigen dari udara bebas. Bila udara tercemar maka bukan hanya oksigen yang masuk ke dalam organ pernafasan, zat polutan juga akan terhirup dan tersebar ke seluruh tubuh. Tentunya ini akan mengurangi jumlah pasokan oksigen bagi tubuh dan berdampak pula terhadap jumlah energi yang dihasilkan sehingga tubuh kekurangan energi yang berakibat tubuh menjadi lemas dan gejala buruk lainnya.

Baca juga : Penyakit Reproduksi Manusia dan Pola Hidup Sehat - IPA MTs

Sebagai contoh bila manusia menghirup karbon monoksida (CO) yang berasal dari pembakaran tidak sempurna seperti pembakaran sampah, hutan, bahan bakar di dalam mesin kendaraan dan lain-lain, maka bukan oksigen saja yang masuk dan berikatan dengan hemoglobin dalam darah, melainkan gas karbon monoksida juga akan berikatan dengan hemoglobin dalam darah dan disalurkan ke seluruh sel tubuh lalu terjadi peningkatan kadar karbon monoksida dalam sel. Bila kadar monoksida terus meningkat dapat mengakibatkan kerusakan sel, penyakit jantung dan lebih parahnya mengakibatkan kematian. Gejala seseorang yang menghirup karbon monoksida akan mengalami sakit kepala, pusing, mual, muntah. lemas, sesak nafas, hilang kesadaran (pingsan) dan lain-lain.

Jika nitrogen oksida (NOx) yang masuk ke dalam organ pernafasan maka akan membentuk asam nitrat (HNO₃) dan asam nitrit (HNO₂) yang bersifat racun bagi tubuh. Zat ini akan merusak jaringan mukosa, mengganggu sistem pernafasan, dan memicu kanker (karsinogenik) bahkan kematian. Jadi nitrogen oksidan bagi tubuh sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain nitrogen oksida, zat sulfur oksida (SOx) juga memberi dampak buruk bagi kesehatan manusia bila terhirup. Sulfur oksida bila terhirup akan mengakibatkan iritasi terhadap bronkus, brokiolus dan alveolus yang menyebabkan produksi selaput dan cairan meningkat sehingga menimbulkan sesak nafas bahkan kanker paru-paru. 

Pencemaran udara menyebabkan pemanasan global yang akan berdampak pada kesehatan manusia. Pemanasan global mengakibatkan meningkatnya suhu permukaan bumi sehingga membuat lingkungan menjadi panas. Lingkungan yang panas membuat air dalam tubuh manusia menguap sehingga tubuh manusia kehilangan air dalam jumlah besar. Ketika manusia kehilangan air dalam tubuhnya akan menimbulkan dehidrasi yang dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh dan mengganggu metabolisme tubuh sehingga muncul penyakit-penyakit.

Baca juga : Contoh Sifat dan Kelainan yang Diturunkan - IPA MTs

Dehidrasi menyebabkan darah kekurangan cairan kemudian mengental sehingga menghambat aliran darah dalam pembuluh darah. Hal tersebut mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi ke sel tubuh terhambat sehingga metabolisme tubuh juga menurun dan mengurangi jumlah energi yang dihasilkan dari metabolisme. Bila itu terjadi maka dapat mengganggu kondisi organ-organ dalam tubuh seperti ginjal yang tidak berfungsi normal, jantung yang melemah, kulit yang berkurang elastisitasnya dan lain-lain. So, jangan diremehkan ya, dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia. Ayo, jaga udara di lingkungan dari zat-zat yang dapat mencemari udara untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain.

Solusi Pengurangan Pencemaran Udara

Memang pencemaran udara tidak dapat dihindari. Pencemaran akan terus terjadi selama ada aktivitas manusia dan aktivitas alam. Menghentikan pencemaran udara adalah hal yang tidak mungkin. Tetapi hal yang mungkin dilakukan adalah mengurangi kadar pencemarannya, sambil berharap alam akan memperbaiki dirinya sendiri. Bagaimana cara mengurangi pencemaran udara ? Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara dengan menjauhi atau mengurangi penyebab yang menimbulkan pencemaran udara.

Baca juga : Memahami Sumber Energi Tak Terbarukan dan Terbarukan - IPA MTs

Berdasarkan penjelasan di atas, penyebab pencemaran ada dua yaitu aktivitas manusia dan aktivitas alam. Mengurangi aktivitas alam, sepertinya sulit. Hal yang mungkin adalah mengurangi aktivitas manusia yang menyebabkan pencemaran udara. Berikut, beberapa solusi yang mungkin dapat mengurangi kadar pencemaran udara.

A. Penanaman Pohon

Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran udara yaitu dengan menanam pohon. Penanaman pohon dapat dilakukan di pekarangan rumah, perkantoran, tengah kota dan lahan-lahan yang sudah ditebang pepohonannya. Pohon merupakan alat alami yang dapat mengurangi zat pencemar udara yaitu karbon dioksida. Pohon akan menyerap karbon dioksida dari udara melalui stomata pada daun kemudian mengolahnya menjadi amilum melalui kemampuan fotosintesisnya. Semakin banyak pohon yang ditanam, berpotensi mengurangi kadar karbon dioksida bebas di udara sehingga dampak efek rumah kaca dapat dapat dikurangi.

Baca juga : Pengertian, bahan, proses, hasil dan manfaat fotosintesis pada tumbuhan

Fotosintesis yang dilakukan pohon juga akan melepaskan oksigen melalui stomatanya. Oksigen merupakan molekul unsur yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan agar dapat membakar glukosa kemudian menghasilkan energi. Selain itu, oksigen juga berperan dalam pembentukan ozon di atomosfer. Saat oksigen (O₂) keluar dari daun, atom oksigen (O) akan terurai karena panas sinar ultraviolet kemudian berikatan dengan oksigen (O₂) lain membentuk ozon (O₃) lain. Lapisan ozon di atmosfer bermanfaat mengurangi radiasi dari sinar ultraviolet matahari.

B. Tidak Membakar Sampah Organik dan Anorganik

Ketika di rumahmu ada sampah organik seperti dedaunan, ranting pohon, sisa sayuran atau sampah dari tunbuhan atau hewan, sebaiknya tidak membakarnya. Kamu sebaiknya menguburnya di dalam tanah atau mengolahnya menjadi kompos atau biogas. Kompos dapat kamu gunakan sebagai pupuk tanaman di rumahmu. Biogas dapat dipakai untuk sumber energi seperti memasak dan pembangkit listrik.


Selain sampah organik, di rumahmu juga kadang terdapat sampah anorganik seperti plastik. Perlu kamu ketahui, plastik itu bahan yang sulit terurai oleh organisme tanah, dan ketika dibakar akan menghasilkan gas dioksin yang dapat memicu kanker dalam tubuh. Oleh karena itu, sampah plasitik sebaiknya didaur ulang atau dibuat kerajinan tangan sehingga plastik memiliki kegunaan lain.

C. Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi ramah lingkungan merupakan teknologi yang tidak merusak lingkungan karena tidak menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan. Sumber energi teknologi ini menggunakan sumber energi alternatif seperti biogas, matahari, angin dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya, kamu dapat membaca artikel di situs IPA MTs mengenai Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan.

Baca juga : Memahami Sumber Energi Tak Terbarukan dan Terbarukan - IPA MTs

Sekian penjelasan mengenai penyebab dan dampak pencemaran udara disertai solusinya. Mari kita bersama-sama menjaga udara di bumi ini agar kondisi udara tetap segar dan lestari. Berbuatlah bijak dalam berusaha dan menggunakan teknologi agar tidak menyebabkan dampak buruk bagi diri dan lingkungan. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini. Silahkan baca artikel lainnya di IPAMTS.COM. Silahkan bagikan juga artikel ini dan artikel lainnya dari situs ini kepada siapa saja agar dapat memperoleh manfaat dari artikel yang dibaca.

Bagikan artikel :


Alih Bahasa

Pencarian