Penyakit Reproduksi Manusia dan Pola Hidup Sehat - IPA MTs

Jenis-jenis Penyakit Reproduksi Manusia

konsultasi mengenai penyakit reproduksi pada wanita

Bismillahirrahmaanirrahiim

Sistem reproduksi memiliki peranan penting bagi manusia yaitu untuk mempertahankan keturunannya. Seperti system organ lainnya, system reproduksi bila tidak tidak dijaga maka dapat mengalami kelainan atau penyakit, sehingga akan sangat merugikan.

Oleh karena itu, agar system reproduksi terhindar dari kelainan dan penyakit, maka perlu upaya dan kesadaran dari untuk memiliki dan menjaga pola hidup sehat yang dapat menunjang kesehatan organ-organ reproduksi.

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi manusia dan upaya pencegahannya serta upaya hidup sehat yang dapat menunjang kesehatan organ reproduksi.

Baca juga : Sistem Organ Reproduksi Manusia : Definisi, Struktur dan Fungsi

Macam Penyakit Reproduksi

1. Gonorhoe

Penyebab :

Bakteri Neisseria gonorrhoeae

Gejala :

Rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing, serta keputihan berwarna kuning hijau pada wanita. Penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan pada bayi yang baru lahir.

Pencegahan:

Penyakit ini menular melalui hubungan intim dan bergonta ganti pasangan, oleh karena jauhi pergaulan bebas dan zina. 

2. Sifilis (Raja Singa)

Penyebab :

Bakteri Treponema pallidum

Gejala :

Gejala awal penyakit ini adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin. Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, kemudian menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.

Pencegahan:

  • Setia pada 1 pasangan seksual atau menggunakan kondom.
  • Pemeriksaan rutin pada orang-orang yang memiliki faktor risiko tinggi mengalami penyakit ini.
  • Jauni pergaulan bebas dan perzinahan
  • Jauhi narkoba

3. Herpes Simplex Genitalis

Penyebab :

Virus Herpes simplex tipe II

Gejala :

Penyakit ini menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada daerah tersebut kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.

Pencegahan:

  • Melakukan hubungan seksual yang aman dengan tidak bergonta-ganti pasangan.
  • Jika pernah mengalami herpes genital, bicarakan kepada pasangan dan sarankan pasangan untuk melakukan pemeriksaan agar dapat segera diobati jika tertular.
  • Jauhi pergaulan bebas dan zina

4. HIV/ AIDS

Penyebab :

Virus HIV (Human Immune Deficiency Virus)

Gejala :

Penyakit ini menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita, lebih dikenal dengan istilah AIDS (Acquired Immuno Deficeansi Syndrome). Saat ini belum ditemukan vaksin pencegahnya dan belum ada obatnya. Tetapi sudah ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

Seseorang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan semakin menurun. Dalam kurun waktu 5-7 tahun penderita nampaknya seperti orang sehat, belum memperlihatkan gejala.

Fase selanjutnya, AIDS dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dan timbul penyakit tertentu seperti TBC, pneumonia, herpes, saraf terganggu, dan lain lain. Perlu diingat, tidak semua orang yang mengidap penyakit tersebut di atas pasti menderita AIDS.

Fase ini berlangsung 3-6 bulan. Perlu dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T (salah satu sel darah putih yang berperan dalam imunitas) di laboratorium untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS atau tidak.

Pencegahan:

  • Jauhi pergaulan seks bebas dan tidak aman.
  • Hindari penggunaan jarum suntik yang tidak higenis dan lebih dari satu kali.
  • Bersunat bagi laki-laki
  • Hindari pembuatan tato atau tindik

5. Keputihan

Penyebab :

Infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus dan parasit

Gejala :

Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina. Cairan tersebut bersifat encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal pada vagina. Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.

Pencegahan:

  • Bersihkan vagina dan dubur setelah buang air kecil sampai bersih dengan air dan sabun, sampai tidak berbau.
  • Hindari menyiram atau membersihkan vagina dengan semprotan air. Cara ini berisiko menghilangkan bakteri baik yang melindungi vagina dari infeksi.
  • Gunakan celana dalam berbahan katun untuk menjaga kelembapan pada area kewanitaan. Hindari menggunakan celana dalam yang terlalu ketat.
  • Hindari menggunakan sabun atau produk kewanitaan yang mengandung parfum, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik pada vagina.
  • Jagalah kebersihan vagina selama menstruasi dengan mengganti pembalut setidaknya setiap 3-5 jam sekali.
  • Tidak berganti pasangan seksual atau menggunakan kondom agar terhindar dari risiko infeksi menular seksual.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan vagina secara rutin kepada dokter kandungan.

6. Epididimitis.

Penyebab :

Infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual melalui perilaku seks bebas.

Gejala :

Penyakit ini terjadi pada pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididymis. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis. Nyeri pada skrotum, skrotum mengalami pembengkakan, testis kemerahan, testis teraba panas, demam, nyeri buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual.

Pencegahan:

  • Menghindari perilaku berisiko, seperti seks bebas.
  • Menjaga kebersihan daerah urogenital atau alat kelamin. 

7. Miom atau Fibroid Rahim

Penyebab :

Penyebab timbulnya miom pada rahim belum diketahui. Sejumlah faktor yang diduga memicu pembentukan miom, salah satunya adalah hormon estrogen dan progesteron serta kehamilan pada wanita. Kebanyakan wanita tidak menyadari pertumbuhan miom di dalam rahimnya.

Gejala :

Miom dikenal dengan tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini sering menyerang wanita di usia produktif.

Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di luar masa haid, nyeri panggul, kram atau nyeri pada perut, nyeri punggung, sering merasa ingin pipis, serta nyeri saat berhubungan seksual.

Pencegahan :

  • Menjaga berat badan agar tetap dalam batas ideal.
  • Mengurangi konsumsi daging merah dan alkohol.
  • Meningkatkan konsumsi sayuran hijau.
  • Berkonsultasi dengan dokter bila terdapat gejala-gejala miom.

Pola Hidup Sehat

Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Kurang menjaga kebersihan organ reproduksi.

Apabila kebersihan organ reproduksi kurang dijaga, akan dapat terjangkit oleh penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri ataupun parasit. Berikut ini upaya untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri ataupun parasit.

  • Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertesktur lembut. Hindari bahan yang bersifat panas, kurang menyerap keringat dan berbahan ketat (misalnya jeans).
  • Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar. Selanjutnya, keringkan sisa air yang masih menempel di kulit dengan menggunakan tissue atau handuk hingga benar-benar kering. Ini akan dapat mengurangi resiko terjadinya infeksi oleh jamur pada bagian organ reproduksi.
  • Mengganti celana dalam minimal 2 – 3 kali sehari.
  • Memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi apabila sudah panjang, karena apabila terlalu panjang akan menjadi sarang kuman.
  • Bagi wanita, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah pembalut sesering mungkin. Pada saat aliran darah banyak, maka dapat menggantinya minimal 5-6 jam sekali. Darah yang tertampung pada pembalut bisa menjadi media tumbuhnya kuman penyebab infeksi.
  • Bagi wanita, hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan patyliner secara terus menerus. Penggunaan sabun pembersih daerah kewanitaan akan mengubah pH vagina dan akan membunuh bakteri baik (flora normal) dalam vagina yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur.
  • Rajin berolahraga dan banyak mengkonsumsi buah dan sayur. Selain bermanfaat bagi kesehatan, juga dapat mencegah terjadinya infeksi organ reproduksi oleh jamur.

Baca juga : Pengaruh Emosi terhadap Kerja Jantung

2. Perilaku seks bebas dan penggunaan narkoba.

Walaupun ada juga yang disebabkan oleh transfusi darah yang sudah terinfeksi penyakit atau melalui proses kehamilan dan kelahiran. Agar dapat mencegah terjadinya penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh faktor tersebut, maka harus dapat menjaga pergaulan dan memilih gaya hidup yang sehat agar tidak terjebak pada seks bebas. Selain itu, gunakan internet secara arif dan bijaksana.

PENUTUP

Kelainan dan penyakit reproduksi timbul karena kelalaian diri kita dalam menjaga kebersihan organ reproduksi dan mengikuti pergaulan seks bebas (zina) dan penggunaan narkoba.

Terima kasih sudah berkunjung di Blog IPA MTs. Bila kalian merasa postingan/artikel di dalam blog ini bermanfaat, silahkan share. Jika kalian ingin mendapatkan pemberitahuan postingan terbaru dari blog IPA MTs silahkan subscribe dengan email kalian.

Alih Bahasa

Pencarian