Penyebab dan dampak pencemaran air serta cara penanggulangannya

Penyebab dan dampak pencemaran air serta cara penanggulangannya
Penyebab dan dampak pencemaran air serta cara penanggulangannya

Bismillahirrahmaanirrahiim

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan air. Air dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci, menyiram, memasak. Selain itu, air juga dibutuhkan oleh tubuh. Menurut laman promkes.kemkes.go.id dengan judul 7 manfaat minum air bagi tubuh, menuliskan bahwa air bermanfaat untuk proses pencernaan makanan, melarutkan garam dalam tubuh, meningkatkan konsentrasi, membantu membuka peredaran darah, menjaga elastisitas kulit, membantu memecahkan lemak tubuh, menjaga tulang tetap sehat.

Air yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari maupun konsumsi, haruslah air bersih. Air yang bersih memiliki beberapa syarat yaitu tidak keruh, tidak lengket setelah digunakan, jernih atau tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak mengandung debu, pasir atau partikel lainnya serta tidak terdapat bakteri, jamur atau virus.

Baca juga : Penyebab dan dampak pencemaran udara disertai solusinya

Seiring meningkatnya penggunaan teknologi, jumlah penduduk dan aktivitasnya serta kejadian alam seperti banjir, gunung meletus dan lainnya, maka kondisi air dapat tercemar. Indikasi air tercemar yaitu adanya partikel lain dalam air, warna air berubah, air menjadi bau, dan terdapat mikroorganisme dalam air. Hal tersebut menyebabkan kualitas air menurun bahkan tidak dapat dikonsumsi serta berbahaya bagi manusia.

Selain berbahaya bagi manusia, air yang tercemar juga berbahaya bagi lingkungan. Pencemaran air dapat mengurangi kesuburan tanah yang berdampak buruk bagi tumbuhan. Sumber air yang tercemar bila diminum oleh hewan akan mengakibatkan gangguan bahkan kematian bagi hewan tersebut.

Baca juga : Teknologi tidak ramah lingkungan

Oleh karena itu perlu cara untuk menanggulangi pencemaran air agar kualitas air tetap terjaga dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi manusia, tumbuhan dan hewan. Artikel kali ini akan menjelaskan mengenai cara penanggulangan pencemaran air. Tetapi sebelumnya kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa saja faktor yang menyebabkan pencemaran air serta dampaknya. Berikut ini beberapa faktor yang dapat mengakibatkan pencemaran air.

Faktor Penyebab Pencemaran Air

Penggunaan teknologi dalam kegiatan industri, pertanian atau kegiatan sehari-hari dapat menghasilkan limbah. Limbah-limbah tersebut dapat memasuki sumber mata air, sumur, sungai, rawa, danau dan laut sehingga mencemari air di tempat-tempat tersebut. Apa saja limbah-limbah yang dapat mencemari air? Berikut ini jenis-jenis limbah yang menjadi polutan bagi air.

A. Limbah Industri

Kegiatan industri akan menghasilkan limbah. Limbah merupakan zat hasil buangan dari kegiatan industri. Limbah industri dapat berbentuk gas, padat dan cair. Limbah gas akan dilepaskan ke udara dan menyebabkan pencemaran udara bila tidak diolah dulu. Limbah padatan dan cair akan menimbulkan pencemaran terhadap air di sekitarnya bila tidak diolah terlebih dahulu.

Limbah dari kegiatan industri memiliki jenis limbah yang berbeda bergantung kepada jenis usahanya. Industri pembuatan tahu akan menghasilkan limbah cair yang mengandung bahan organik yang sangat tinggi, kadar BOD dan COD yang cukup tinggi pula. Industri pengolahan minyak bumi dan gas menghasilkan lumpur minyak bumi yang berasal dari pemisahan crude oil dan air serta mengandung senyawa hidrokarbon. Industri besi dan baja akan menghasilkan limbah cair yang tinggi kandungan besinya. Limbah cair industri tekstil akan mengandung banyak zat pewarna bahan atau pakaian, dan logam berat seperti krom.

Baca juga : Upaya menjaga kelestarian tanah

Limbah berupa logam berat seperti raksa, timbal dan kadmium dapat membahayakan manusia bila mengkonsumsinya. Contohnya pencemaran raksa di Minamata, Jepang. Para nelayan di teluk Minamata memakan ikan yang tercemar raksa yang mengakibatkan para nelayan tersebut mengalami kerusakan saraf yang disebut penyakit Minamata. Lebih dari delapan puluh orang meninggal akibat penyakit ini.

B. Limbah Pertanian

Limbah pertanian adalah zat sisa dari kegiatan pertanian. Zat sisa dapat berbentuk padat dan cair. Contoh limbah padat pertanian antara lain sisa bagian tanaman seperti daun dan ranting. Adapun contoh limbah cair pertanian adalah sisa pembasmi serangga dan hama, air buangan pembersih kotoran.

Pembuangan limbah pertanian ke sumber air dapat mengganggu keseimbangan ekosistem air. Keseimbangan ekosistem air dapat terganggu karena suburnya ekosistem di perairan sungai, waduk atau danau sehingga menimbulkan blooming algae. Blooming algae merupakan kondisi perairan yang mana alga atau ganggang tumbuh subur di perairan.

Baca juga : Penyebab banjir dan solusinya

Blooming algae mengakibatkan permukaan air tertutup oleh alga atau ganggang sehingga menghalangi masuknya sinar matahari masuk ke dalam perairan. Hal tersebut menyebabkan proses fotosintesis fitoplankton terganggu dan kadar oksigen yang larut dalam air menurun sehingga ikan-ikan dalam air kekurangan oksigen dan dapat menimbulkan kematian bagi ikan-ikan tersebut.

C. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari kegiatan perumahan seperti limbah dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, rumah makan, dan besi-besi tua bekas mesin atau kendaraan. Limbah rumah tangga disebut juga limbah domestik.

Limbah rumah tangga dikelompokkan ke dalam 3 kelompok yaitu limbah organik, anorganik dan B3 (Bahan Berbahay dan Beracun). Limbah organik berasal dari bahan-bahan organik seperti sisa sayuran, buah busuk, kertas, kayu dan bahan organik lainnya yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Limbah anorganik berasal dari bahan-bahan yang sulit terurai oleh mikroorganisme seperti besi, alumunium, plastik, kaca, kaleng bekas, bekas minyak wangi dan lain-lain. Limbah B3 berasal dari bahan-bahan yang reaktif, mudah meledak, mudah terbakar, beracun, bersifat korosif, karsinogenik, menyebabkan iritasi dan lainnya. Contoh limbah rumah tangga B3 antara lain baterai, lampu bohlam, wadah penyemprot pembasmi nyamuk atau pengharum ruangan,  sisa detergen pembersih lantai dan laimnya.

Baca juga : Dampak penerapan bioteknologi

Bila limbah rumah tangga tersebut dibuang ke saluran air lalu menuju sungai maka akan menimbulkan pencemaran terhadap air sungai. Pencemaran air sungai menyebabkan air sungai bau, membunuh organisme air sungai, dan air tidak dapat digunakan untuk kegiatan mencuci, mandi dan lainnya.

Dampak Pencemaran Air

Masuknya zat-zat berbahaya ke dalam perairan menimbulkan pencemaran air bila tidak dikelola terlebih dahulu. Pencemaran air tersebut menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan, kesehatan, hayati dan estetika pemandangan. Berikut penjelasan dari beberapa dampak pencemaran air tersebut.

A. Penurunan Kualitas Lingkungan

Pembuangan bahan tercemar secara langsung ke dalam perairan menyebabkan terjadinya pencemaran pada perairan tersebut. Pencemaran mengakibatkan penurunan kuàlitas lingkungan perairan. Kamu dapat melihat di daerah sekitarmu yang airnya tercemar, maka air teesebut menimbulkan bau yang tidak sedap, atau perairan tersebut tertutup oleh mikroorganisme maupun tanaman air karena mikroorganisme atau tanaman air tumbuh subur di perairan. Hal tersebut akan menutupi permukaan air dan menghalangi masuknya matahari dan berkurangnya ikan-ikan dalam perairan. Hal itu menunjukkan bahwa ekosistem di perairan tersebut terganggu.

Baca juga : Mengetahui kandungan vaksin covid19 Sinovac beserta kelompok yang bisa dan tidak bisa diberikan vaksin

Selain itu limbah rumah tangga yang ditimbun atau dibuang ke tanah dapat mengakibatkan penurunan kesuburan tanah. Plastik atau logam yang dikubur akan sulit terurai oleh mikroorganisme tanah. Air cucian yang mengandung detergen akan membunuh mikroorganisme tanah seperti cacing maupun bakteri pengurai sehingga tanah tersebut tanaman tidak tumbuh. Penggunaan pupuk yang berlebihan akan meningkatkan keasaman tanah sehingga tanah menjadi kurang subur dan tidak dapat ditanami kembali.

B. Gangguan Kesehatan

Air yang tercemar dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan manusia bila tersentuh atau meminumnya. Bila kulitmu terkena air yang tercemar dapat saja akan mengalami gatal dan iritasi karena air tersebut mengandung bahan kimia korosif atau mikroba. Mikroba pada perairan yang tercemar bersifat patogen (berbahaya bagi manusia) dan menimbulkan penyakit.

Berikut ini beberapa mikroba patogen beserta penyakit yang ditimbulkannya :

  1. Rota virus menyebabkan diare pada anak
  2. Virus hepatitis A menyebabkan penyakit Hepatits A
  3. Virus piliomyelitis menyebabkan penyakit Polimyelitis
  4. Bakteri Vibrio cholerae menyebabkan penyakit Kolera
  5. Bakteri E. coli menyebabkan penyakit Diare atau Disentri
  6. Bakteri Salmonella typhi menyebabkan penyakit Tifus abdominale
  7. Bakteri Salmonella paratyphi menyebabkan penyakit Paratifus
  8. Bakteri Shigella dysenteriae menyebabkan penyakit Disentri
  9. Protozoa Entamoeba histolytica menyebabkan penyakit Disentri amoeba
  10. Protozoa Balantidia coli menyebabkan penyakit Balantidiasis
  11. Protozoa Giardia lamblia menyebabkan penyakit Giardiasis
  12. Metazoa Ascaris lumbricoides menyebabkan penyakit Ascariasis
  13. Metazoa Clonorchis sinensis menyebabkan penyakit Clonorchiasis
  14. Metazoa Diphyllobotrhium latum menyebabkan penyakit Dyphylobothriasis
  15. Metazoa Taenia saginata/solium menyebabkan penyakit Taeniasis
  16. Metazoa Schistosoma menyebabkan penyakit Schistosomiasis

Ketika air yang tercemar terminum dapat menimbulkan pusing, mual, muntah atau mengendapnya logam berbahaya dalam tubuh seperti merkuri dan raksa. Logam tersebut tidak dapat dicerna oleh tubuh dan dalam jangka waktu lama dapat memberikan gangguan bagi tubuh karena adanya kerusakan organ.

Baca juga : Manfaat Ingus, Urin dan Feses - IPA MTs

Perairan yang tercemar dapat juga menjadi sarang bagi nyamuk atau lalat yang merupakan vektor penyakit tertentu seperti nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD (Demam Berdarah Dengue) dan mengakibatkan penyakit demam berdarah bagi orang yang terkena gigitannya.

C. Pemekatan Hayati

Pemekatan hayati adalah peningkatan kadar bahan pencemar dalam tubuh hewan melalui proses rantai makanan. Bahan beracun dari limbah masuk ke perairan lalu diserap oleh alga atau mikroorganisme. Alga yang mengandung bahan beracun tersebut dimakan oleh zooplankton sehingga tubuh zooplankton terkandung bahan beracun. Kemudian zooplankton dimakan oleh ikan kecil yang membuat tubuh ikan kecil mengandung bahan beracun. Ikan kecil akan dimakan oleh ikan besar, maka di dalam tubuh ikan besar tersebut mengandung kadar bahan beracun yang tinggi. Peningkatan kadar bahan beracun dalam tubuh ikan besar diperoleh dari proses makan dan dimakan. Perlu kamu ketahui bahwa bahan beracun dari limbah akan mengendap dan tidak dapat dicerna oleh organ pencernaan.

Baca juga : Penyakit Reproduksi Manusia dan Pola Hidup Sehat - IPA MTs

Jika manusia banyak mengkonsumsi ikan dari daerah perairan yang tercemar, maka jumlah bahan beracun yang masuk ke dalam tubuh manusia akan semakin banyak juga. Bila ini terus terjadi, bahan beracun tersebut semakin menumpuk dan dapat saja menimbulkan kanker atau gangguan berbahaya lainnya.

E. Mengganggu Pemandangan

sampah di sungai mengganggu pemandangan
Pemandangan sampah di sungai

Coba kamu lihat perairan yang banyak sampah mengapung di atasnya dan warna airnya berubah seperti gambar di atas. Apa yang kamu rasakan? Apakah kamu merasakan bahagia atau sedih? Jika kamu merasakan bahagia dan nyaman dengan kondisi perairan yang tercemar sampah, maka perlu diperiksakan. Hehe. Coba kamu bandingkan jika kamu melihat perairan yang bersih dari pencemaran, apa yang kamu rasakan? Tentu menyenangkan bila melihat perairan yang bersih dan jernih. Jadi, perairan yang tercemar dapat pula mengganggu pemandangan dan keasrian daerah perairan tersebut.

E. Mempercepat Kerusakan Benda

Dalam limbah terkadang terdapat zat yang dapat diubah bakteri anaerob menjadi gas asam belerang (H₂S). Zat asam ini bersifat korosif, menimbulkan bau busuk seperti telur busuk, dan dapat mempercepat proses karat pada besi. Gas hidrogen sulfida ini dapat mengiritasi mata dam bila tercium dapat menimbulkan gejala pusing, mual, tidak nafsu makan, kulit terasa perih bahkan dapat menyebabkan pingsan.

Cara Penanggulangan Pencemaran Air

Seperti yang disebutkan di atas bahwa kegiatan industri atau kegiatan lainnya dapat menghasilkan limbah cair. Limbah cair merupakan semua bahan buangan berbentuk cair yang kemungkinan mengandung mikroorganisme patogen, bahan kimia beracun dan radioaktif. Kandungan limbah cair tersebut dapat mengganggu dan merusak keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha pengelolaan limbah cair agar tetap aman bagi kondisi air di sekitarnya. Prinsip pengelolaan limbah cair yaitu menghilangkan atau membersihkan zat-zat polutan yang tercampur di dalam limbah cair. Apa saja cara yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah cair? Berikut penjelasannya.

A. Pembuatan Kolam Stabilisasi

kolam stabilisasi untuk pengelolaan limbah cair
Kolam stabilisasi

Kolam stabilisasi adalah sebuah kolam penampungan limbah untuk menetralisir zat-zat yang terkandung dalam limbah sebelum limbah dibuang atau dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi disebut juga kolam oksidasi atau lagoon. Tujuan kolam stabilisasi yaitu untuk mengurangi kandungan bahan organik dan mikroorganisme patogen yang terdapat dalam limbah. Kolam stabilisasi memanfaatkan proses alami bakteri aerobik, alga dan pengendapan. Kolam stabilisasi yang umum digunakan yaitu kolam anerobik, kolam fakultatif, dan kolam maturasi. Kolam stabilisasi dapat diterapkan oleh semua kalangan karena mudah membuatnya dan murah biayanya.

B. Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

instalasi pengolahan air limbah sederhana (IPAL)
Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sederhana

Instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) adalah bangunan air yang berfungsi mengolah limbah cair. Pengolahan limbah cair menggunakan alat-alat khusus. Pengolahan air limbah dilakukan dalam tiga tahap yaitu pengolahan pertama (primary treatment), pengolahan kedua (secondary treatment) dan pengolahan lanjutan (tertiary treatment). Pengolahan pertama bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan saringan (filter) dan bak sedimentasi. Pengolahan kedua bertujuan untuk menggumpalkan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah. Pengolahan lanjutan bertujuan untuk menghilangkan nutrisi atau unsur hara seperti nitrat dan fosfat, serta penambahan klor untuk memusnahkan mikroorganisme patogen.

C. Pengelolaan Excreta dan Sampah

Excreta merupakan zat sisa hasil metabolisme dan pencernaan yang berasal dari hewan atau manusia. Excreta berupa urin dan feses. Excreta banyak mengandung bakteri patogen yang dapat menimbulkan bau dan penyakit. Excreta banyak terkandung dalam air limbah rumah tangga. Pengelolaan excreta dapat dilakukan dengan menampung dan mengolahnya pada jamban atau septictank. Air limbah excreta dapat diolah menjadi biogas. Biogas biasanya digunakan untuk memasak karena menghasilkan gas metana. Selain itu, biogas juga dapat dijadikan sebagai sumber energi alternatif pembangkit listrik untuk penerangan listrik rumahan.

Sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga dapat berbentuk cair dan padat. Pengelolaan limbah padat dan cair bertujuan agar tidak menyebabkan polusi terhadap lingkungan. Pengelolaan limbah ini dilakukan dengan prinsip ekologi yang dikenal dengan 4R, yaitu Recycle, Reuse, Reduce dan Repair.

Baca juga : Pengertian dan manfaat serta teknik pembuatan lubang resapan biopori

Recycle merupakan usaha mendaur ulang limbah yang berupa bahan organik. Bahan organik tersebut akan diolah menjadi kompos yang berguna sebagai pupuk tanaman atau menyuburkan tanah. Reuse meruipakan usaha menggunakan kembali limbah yang tidak dapat diuraikan dengan manfaat lain, seperti menggunakan botol bekas sirup untuk tempat minum. Reduce dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan plastik atau bahan nondegradable. Contohnya adalah ketika kamu berbelanja di pasar atau supermarket, kamu membawa tas barang bawaan sendiri sehingga tidak perlu diberi tas plastik yang nantinya akan dibuang. Repair merupakan usaha untuk memperbaiki kegunaan sampah anorganik sehingga memiliki manfaat lain, seperti membuat tas dari sampah plastik.

Penutup

Berdasarkan uraian di atas, kamu dapat mengetahui bahwa limbah-limbah yang dihasilkan kegiatan rumah tangga maupun industri bila tidak dikelola dan dibuang langsung ke perairan dapat menimbulkan pencermaran sehingga menimbulkan penurunan kualitas air dan berdampak pula kepada kondisi lingkungan serta kondisi manusia. Memang pengelolaan limbah membutuhkan biaya lebih. Tetapi hal tersebut perlu dilakukan agar kamu dapat tetap memperoleh manfaat dari air yang ada di alam ini. Kalau tidak ada yang peduli dengan kondisi air, maka akibatnya kembali kepada kamu dan kehidupan sekitarmu. Jadi ayo bersama-bersama menjaga air dari pencemaran, jangan hanya memikirkan keuntungan semata.

Sekian penjelasan mengenai penyebab dan dampak pencemaran air serta cara penanggulangannya. Mudah-mudahan dapat memberi pengetahuan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bagi kehidupan sehingga bersama-sama menjaga kondisi dan kualita air agar dapat terus menikmati air yang bersih, segar dan menyehatkan. Jika artikel ini dirasa bermanfaat, silahkan bagikan artikel ini agar banyak orang yang membaca dan sadar akan bahayanya pencemaran air. Silahkan baca juga artikel lainnya di ipamts.com.

Bagikan artikel :

Alih Bahasa

Pencarian