17 Istilah dalam Persilangan - IPA MTs

Istilah dalam Persilangan

beberapa istilah penting dalam persilangan
Istilah-istilah dalam persilangan

Bismillahirrahmaanirrahiim 

Persilangan merupakan usaha mengawinkan hewan atau tumbuhan dengan tujuan mendapatkan bibit unggul atau keturunan yang memilki daya guna lebih sehingga dapat memberi keuntungan baik dalam memilihara atau nilai jual yang tinggi.

Persilangan dilakukan dengan cara mengambil sifat-sifat unggul dari hewan atau tumbuhan yang akan kawinkan, misalnya : kalian ingin memperoleh bibit mangga yang manis dengan ukuran buah yang besar, maka anda hendaknya mengawinkan mangga yang rasanya manis dengan mangga yang memilki ukuran buah yang besar kemudian ambilah keturunan dari hasil persilangan tersbut yang mangga manis berukuran besar sebagai bibit unggul.

Dalam persilangan ini terdapat beberapa istilah yang sering digunakan dalam proses persilangan tersebut.

Pada kesempatan ini, kami akan membahas istilah-istilah dalam persilangan. Walaupun sedikit, mudah-mudahan bermanfaat bagi anda.

Berikut ini beberapa istilah yang sering digunakan dalam persilangan :

Parental

Parental dalam persilangan menunjukkan tetua atau juga induk atau bibit yg akan disilangkan, baik jantan maupun betina. Biasa ditulis P, bila menunjukkan bibit kedua ditulis dengan P2.

Fenotip

Sifat atau karakter yg diperlihatkan dari parental maupun keturunannya atau juga sifat penampilan fisik yang dapat diamati, contoh : bunga berwarna merah ---> bunga sebagai induk / keturunan dan warna merah adalah fenotipnya.

Genotip

Susunan gen yang membentuk fenotip. Misalnya fenotip bentuk biji dominan bulat memiliki dua genotip yaitu BB dan Bb, sedangkan fenotip biji keriput yang merupakan sifat resesif, maka genotipnya adalah bb. 

Gamet

Merupakan sel kelamin jantan atau betina. Gamet bersifat haploid. Alel dalam gamet dapat berpisah secara bebas pada monohibrida dan berkelompok dengan bebas pula pada dihibrida. Bila ada genotip individu AaBB maka gametnya adalah AB dan aB.

Filial

Merupakan anakan dari perkawinan silang. Filial biasa ditulis dengan huruf F. Kromosom filial bersifat diploid. Genotip dari filial terbentuk dari gabungan gen parentalnya.

Rasio Fenotip

Merupakan perbandingan jumlah keturunan dengan fenotip yang sama dari suatu persilangan. Cara menghitungnya yaitu dengan mengelompokkan anakan dengan fenotip yang sama kemudian menghitung jumlah anakan dalam tiap kelompok. Contoh persilangan tanaman berbunga merah heterozigot dengan tanaman yang sama maka dihasilkan empat anakan dengan fenotip bunga Merah berjumlah 3 dan bunga putih 1 maka rasio fenotip Merah dengan Putih adalah 3:1.

Rasio Genotip

Merupakan perbandingan antar genotip yang sama dari anakan dalam suatu persilangan. Cara menentukan rasio genotip yaitu dengan mengelompokkan genotip sejenis kemudian menghitung jumlah masing-masing anggota dalam kelompok genotip tersebut. Contohnya pada persilangan tanaman berbunga ungu heterozigot bergenotip Uu dengan sesamanya lalu dari hasil perkawinan tersebut dihasilkan anakan dengan genotip UU, Uu, Uu dan uu. Genotip anakan tersebut terdapat 3 macam genotip yang berbeda yaitu UU, Uu dan uu, maka rasio genotip anakan tersebut adalah 1:2:1.

Persentase Fenotip

Merupakan jumlah fenotip yg sama dalam bentuk persen. Cara menghitungnya adalah jumlah fenotip yang sama dibagi dengan jumlah seluruh keturunan yang dihasilkan dalam satu persilangan lalu dikalikan 100. Angka yang dihasilkan merupakan persentase. Contoh pada persilangan tanaman berbunga merah di atas. Fenotip bunga merah berjumlah 3 dengan jumlah seluruh keturunan yang dihasilkan adalah 4, maka persentasenya adalah 3/4 = 0.75 x 100 = 75%. Persentase ini dapat dijadikan peluang munculnya fenotip anakan dalam persilangan. 

Persentase Genotip

Merupakan jumlah genotip yang sama dibagi dengan jumlah seluruh keturunan yang dihasilkan lalu dikalikan 100. Contohnya dapat dilihat pada rasio genotip bunga ungu heterozigot (Uu). Jumlah genotip Uu ada dua maka persentase genotipnya adalah 2/4 = 0.5 x 100 = 50%.

Tabel Persilangan

Merupakan tabel yang berisi hasil persilangan. Tabel ini menggambarkan genotip anakan serta fenotipnya sehingga kalian dapat menghitung jumlah genotip dan fenotipnya kemudian dapat diketahui rasio dan persentase fenotip juga genotip.

Monohibrida

Monohibrida terdiri dari dua kata yaitu mono yang berarti satu dan hibrida yang berarti persilangan. Monohibrida merupakan menyilangkan dua induk dengan hanya mengambil satu sifat yang beda. Anakan yang dihasilkan berjumlah 4. Agar lebih jelas baca postingan kami tentang Monohibrida Dominan-Resesif dan Intermediet.

Dihibrida

Merupakan persilangan dua induk dengan memperhatika dua sifat yang berbeda. Keturunan yang dihasilkan berjumlah 16 anakan. Perbandingan fenotipnya adalah 9:3:3:1 bila persilangan melibatkan dua induk dengan genotip yang heterozigot sempurna. Silahkan baca postingan kami yang menjelaskan Konsep Dihibrida pada Tumbuhan.

Sifat Dominan

Sifat dominan adalah sifat yang dimunculkan terlebih dahulu bila ada interaksi antar gen dominan dan gen resesif bergabung. Gen dominan biasa ditulis dengan huruf kapital.

Sifat Resesif

Sifat resesif adalah sifat yang tertutup oleh sifat dominan. Sifat resesif dapat muncul bila gen resesif bergabung dengan sesama resesif.

Sifat Intermediet

Sifat intermediet merupakan sifat yang muncul dari interaksi gen dominan dan resesif atau gen yang bersifat heterozigot. Fenotip yang muncul adalah perpaduan dari fenotip gen dominan dan resesif. Contoh tanaman bunga merah (MM) dengan gamet M disilangkan dengan tanaman bunga putih (mm) dengan gamet m akan dihasilkan keturunan dengan genotip Mm dan fenotipnya adalah merah muda.

Homozigot

Dua alel yang sama dalam satu lokus, misalnya AA dan aa.

Heterozigot

Dua alel berbeda yang terdapat di dalam satu lokus, contohnya Aa.

Demikian penjelasan dari kami mengenai istilah dalam persilangan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kalian dalam memahami konsep persilangan.

Bagikan artikel :

Alih Bahasa

Pencarian