Transmisi Energi Listrik - IPA MTs

TRANSMISI ENERGI LISTRIK

Bismillahirrahmaniirahiim

Selamat datang di IPA MTs

Di era sekarang, listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia karena energi dari listrik digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti menghidupkan lampu, memasak nasi, mendinginkan dan mengawetkan makanan, mencari informasi, komunikasi dan lain-lain.

Pernahkah kamu berpikir bagaimana listrik dari sumber listrik (PLN) itu sampai ke rumah padahal jarak dari PLN ke rumah jauh. Listrik dapat sampai ke rumah-rumah karena ditransmisikan dari sumbernya ke rumah-rumah tersebut. Faktor yang menunjang keberhasilan transmisi listrik antara lain kawat penghantar, jenis arus listrik dan alat untuk menaikkan dan menurunkan tegangan listrik.

Artikel kali ini akan memberikan penjelasan sederhana mengenai transmisi listrik. Pembahasannya meliputi jenis kawat penghantar yang baik menghantarkan listrik, arus listrik yang digunakan, alat untuk menaikkan dan menurunkan tegangan listrik serta cara listrik ditransmisikan. Baca dengan santai dan tenang serta sampai tuntas agar kalian dapat memahami apa yang kamu baca. Artikel ini dapat diakses di www.ipamts.com.

Kawat Penghantar Listrik

Ketika listrik akan ditransmisikan maka perlu benda atau kawat untuk menghantarkan tegangan dan arus listrik agar dapat diterima oleh tiap-tiap rumah atau kantor dan pabrik yang membutuhkan listrik. Kawat yang dapat menghantarkan listrik disebut konduktor. Penggunaan benda untuk konduktor listrik perlu memperhatikan hambatan jenis, panjang dan luas penampang kawat konduktor tersebut.

Konduktor yang baik memiliki hambatan jenis yang kecil dan harganya murah agar listrik dapat ditransmisikan dengan baik dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Kawat yang banyak digunakan sebagai penghantar listrik adalah tembaga karena memenuhi kedua hal tersebut yaitu hambatan jenis kecil dan harga murah. Agar lebih memahami tentang kawat penghantar listrik, kalian dapat membaca artikel IPA MTs tentang :

Benda Penghantar Listrik dan Hambatan Jenis

Jenis Arus Listrik yang Ditransmisikan

Arus listrik terdiri dari 2 jenis yaitu arus listrik searah dan arus listrik bolak-balik. Arus listrik searah (DC) adalah arus litrik yang mengalir searah dari titik berpotensial tinggi ke rendah. Arus listrik bolak balik (AC) merupakan arus listrik dengan arah berubah-ubah. Silahkan baca selengkapnya tentang arus listrik searah dan bolak-balik di artikel IPA MTs mengenai  Sumber Arus Listrik Searah dan Bolak-balik.

Arus listrik yang ditransmisikan dari PLN ke rumah atau industri yaitu arus listrik AC. Berikut ini beberapa faktor dari penggunaan arus AC dalam transmisi listrik :

  • Transmisi listrik jarak jauh membutuhkan tegangan yang besar. Tegangan arus listrik AC dapat dinaikkan dan diturunkan dengan trafo. Arus DC tidak dapat dinaikkan atau diturunkan dengan trafo, sehingga bila tetap ingin menggunakan arus DC maka membutuhkan konduktor dengan ukuran besar agar dapat disalurkan ke rumah atau industri. Tentunya hal tersebut tidak efisien dan membutuhkan biaya yang lebih besar pula untuk menyediakan konduktornya.
  • Energi listrik yang terbuang rendah. Ketika arus listrik mengalir di sebuah konduktor maka sebagiannya akan hilang karena berubah menjadi energi panas. Jika ukuran konduktornya besar maka energi panas yang dihasilkan akan besar pula sedangkan bila ukuran konduktornya kecil maka energi panasnya juga akan semakin kecil sehingga mengurangi energi listrik. Arus AC dengan tegangan besar dapat dialirkan melalui konduktor yang kecil sehingga perubahan energi listrik menjadi panas dapat dikurangi.
  • Hemat biaya. Perlu kalian ketahui bahwa jarak transmisi listrik sangat jauh sehingga membutuhkan kondutor yang panjang. Jika menggunakan arus DC maka membutuhkan konduktor ukuran besar dan panjang sehingga biaya yang dikeluarkan besar pula. Tetapi dengan arus AC, untuk mengalirkan tegangan yang besar dibutuhkan ukuran konduktor yang kecil karena arus listrik yang dialirkan di dalam konduktor tersebut rendah sehingga dapat menghemat biaya pengadaan konduktor.

Baca juga artikel berhubungan:

Cara Menghitung Biaya Listrik dan Menghemat Energi Listrik

Alat Penaik dan Penurun Tegangan Listrik

Perlu kamu ketahui bahwa tegangan listrik yang didistribusikan dari PLN ke rumah-rumah atau industri itu ribuan volt. Berdasarkan penelusuran di brainly.co.id, tegangan listrik dari pembangkit listrik adalah sebesar 11-24 (KV atau Kilovolt). 1 KV setara dengan 1000 volt. Tegangan tersebut akan dinaikkan menjadi 70-500 KV kemudian ditransmisikan dengan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) ke gardu listrik dan dialirkan ke rumah-rumah atau industri. Sebelum sampai ke rumah atau industri tegangan tersebut akan diturunkan sesuai kebutuhan. Tegangan listrik di rumah sebesar 220 volt.

Jadi, pada proses transmisi listrik terjadi penaikan tegangan listrik dan penurunan tegangan listrik. Penaikan dan penurunan tersebut menggunakan alat yang disebut trafo atau transformator. Trafo untuk menaikkan tegangan listrik disebut Trafo set up, dan untuk menurunkan tegangan listrik disebut trafo set down. Trafo set up digunakan di pembangkit listrik ke SUTET, sedangkan trafo set down diletakkan di gardu listrik untuk distribusi tegangan listrik ke jaringan distribusi. Penggunaan trafo tidak mengubah daya listrik yang mengalir tetapi hanya menurunkan atau menaikkan tegangan dan arus listrik.

Baca juga artikel berhubungan :

Transformator Listrik : Komponen, Rumus dan Efisiensi

Proses Transmisi Energi Listrik

Kamu sudah membaca uraian tentang faktor-faktor yang menunjang keberhasilan transmisi listrik. Bagaimana proses transmisi listrik itu terjadi. Perhatikan gambar proses transmisi energi listrik di bawah ini.

proses energi listrik disalurkan dari pembangkit listrik sampai ke rumah
Proses Transmisi Energi Listrik - sumber : Buku IPA SMP/MTs Kelas 9 Semester 1 Tahun 2015

Berdasarkan gambar, kamu dapat melihat bahwa listrik yang dihasilkan pembangkit listrik dinaikkan tegangannya dengan menggunakan transformator step up di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) lalu dialirkan ke SUTET kemudian disalurkan ke Gardu Induk (GI). Tegangan listrik di Gardu Induk diturunkan kembali dengan transformator step down lalu disalurkan ke Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) menuju Gardu Distribusi (GADIS) dan tegangan listrik diturunkan kembali. Tegangan listrik dari GADIS dialirkan melalui Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) dan Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR) menuju rumah dan gedung.

Itulah proses bagaimana listrik dapat sampai ke rumah atau gedung. Ternyata tidak semudah yang dilihat. Jadi kalian berusahalah agar menggunakan listrik di rumah dengan bijak seperti mematikan lampu ketika tidak dipakai, melepas charger dari terminal listrik saat sudah mengisi baterai hp kalian.

Penutup

Sekian penjelasan singkat mengenai transmisi energi listrik. Mudah-mudahan dapat memberi tambahan pengetahuan bagaimana transmisi listrik itu terjadi sehingga kamu dapat memanfaatkan energi listrik tersebut untuk keperluan sehari-hari. Kami berharap agar kamu dapat membagikan artikel ini melalui ikon berbagi di bawah artikel ini agar teman dan saudaramu memperoleh manfaat yang sama seperti kalian. Kalian juga sudah berbuat baik karena kamu sudah membagikan sesuatu yang bermanfaat.

Alih Bahasa

Pencarian