Memahami Reproduksi pada Tumbuhan Berbiji - IPA MTs

REPRODUKSI PADA TUMBUHAN BERBIJI

bunga dan strobilus
Alat Reproduksi Angiospermae dan Gymnospermae

Bismillahirrahmaanirrahiim 

Mahluk diklasifikasikan menjadi dua yaitu mahluk tak hidup (abiotik) dan mahluk hidup (biotik). Biotik memiliki ciri-ciri khusus sehingga disebut mahluk hidup. Ciri-ciri tersebut antara lain membutuhkan makan dan minum; bergerak; bernafas, peka terhadap rangsang; beradaptasi; berekskresi; dan bereproduksi.

Reproduksi adalah usaha mahluk hidup untuk melestarikan dan melangsungkan keturunannya dengan cara memperbanyak dirinya. Kemampuan reproduksi ini didukung dengan organ-organ reproduksi. 

Tumbuhan termasuk salah satu mahluk hidup, maka tumbuhan juga memiliki kemampuan bereproduksi. Tumbuhan digolongankan menjadi dua yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan berpembuluh. Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki pembuluh untuk mengangkut air dan mineral serta hasil fotosintesis. Contoh tumbuhan ini adalah lumut dan paku. Adapun tumbuhan berpumbuluh adalah tumbuhan yang memiliki pembuluh angkut. Tumbuhan yang termasuk jenis ini yaitu angiospermae dan gymospermae. 

Pada kesempatan ini, akan dibahas reproduksi  tumbuhan angiospermae dan gymospermae. Tujuan dari tulisan ini antara lain: 

  • Menjelaskan reproduksi generatif dan vegetatif serta perbedaannya.
  • Menjelaskan reproduksi generatif dari tumbuhan angiospermae dan gymnospermae.

Reproduksi Generatif dan Vegetatif Tumbuhan

Secara garis besar, tumbuhan bereproduksi dengan dua acara yaitu generatif dan vegeatatif. Generatif merupakan reproduksi tumbuhan melalui perkawinan dimana terjadi fertilisasi (pembuahan) sel kelamin (gamet) jantan (serbuk sari) dengan sel kelamin betina (putik). Generatif disebut juga reproduksi seksual. Adapun vegetatif adalah reproduksi tumbuhan tanpa melalui perkawinan yang disebut juga reproduksi aseksual, dimana tidak terjadi pembuahan (fertilisasi). 

A. Reproduksi Generatif

Reproduksi generatif adalah perkembangbiakan secara kawin atau melalui pembuahan. Prosesnya membutuhkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Pembiakan secara generatif ditandai dengan adanya pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan merupakan proses peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang pada akhirnya akan menghasilkan zigot dan menjadi organisme baru. Pembuahan pada tumbuhan melalui peleburan serbuk sari dan putik atau disebut juga penyerbukan (polinasi). 

Cara reproduksi tumbuhan secara generatif antara lain : 

  • Konjugasi merupakan reproduksi tumbuhan dimana terjadi peleburan dua buah sel kelamin yang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya, misalnya pada Spirogyra (termasuk ganggang hijau). Cara membedakan sel kelamin tersebut dengan melihat individu yang memberikan dan individu yang menerima sel kelamin. Individu yang memberikan sel kelaminnya disebut sel kelamin jenis plus (+), sedangkan penerimanya disebut sel kelamin jenis minus (-).
  • isogami adalah reproduksi tumbuhan melalui penyatuan dua gamet betina dan jantan yang secara morfoligis (bentuk) serupa tapi secara fisiologis (kandungan genetik) berbeda, misalnya pada jenis alga. Isogami ada dua macam yaitu isogami homotalik (dari jenis yang sama dengan genotip sama) dan heterotalik (dari jenis yang berbeda dengan genotip berbeda juga, untuk membedakannya diberi tanda plus (+) dan minus (-))
  • Anisogami adalah reproduksi tumbuhan dengan peleburan gamet-gamet yang berlainan ukuran dan/atau motilitasnya
  • Penyerbukan (Polinasi) adalah reproduksi tumbuhan melalui proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik. 

Sifat keturunan yang diperoleh dari reproduksi tumbuhan secara generatif dapat bervariasi dan juga gabungan dari kedua induknya. Reproduksi tumbuhan secara generatif hanya dapat terjadi pada makhluk hidup tingkat tinggi yaitu makhluk hidup seperti yang memiliki alat kelamin yang jelas sehingga bisa di tentukan mana jantan dan betinannya.

Baca juga artikel bermanfaat lainnya :

Memahami Beberapa Cara Penyebaran Biji Tumbuhan

B. Reproduksi Vegetatif

Reproduksi vegetatif disebut juga reproduksi aseksual, karena tanpa melibatkan proses fertilasasi atau peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina sehingga menghasilkan zigot. Reproduksi tumbuhan secara vegetatif dapat terjadi karena tumbuhan memiliki sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang disebut sel meristem. Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi tumbuhan secara vegetatif memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induk. 

Reproduksi tumbuhan secara vegetatif terdiri dari dua macam yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.

1. Vegetatif Alami

Vegetatif alami adalah kemampuan tumbuhan bereproduksi tanpa bantuan manusia. Berikut ini adalah beberapa cara reproduksi tumbuhan dengan vegetatif alami: 

  • Rhizoma merupakan batang yang terdapat di dalam tanah. Batang ini memiliki ruas dan buku. Buku ini terdapat tunas yang akan berkembang menjadi tumbuhan baru. Contoh tumbuhannya antara lain : jahe, kunyit, lengkuas, dan temulawak.
  • Stolon (geragih) merupakan batang tumbuhan yang menjalar di atas tanah, batang tersebut terdapat buku tempat tunas tumbuhan baru tumbuh. Contohnya antara lain rumput, stawberi dan pegagan.
  • Umbi Lapis merupakan modifikasi dari batang dan daun, memiliki susunan berlapis-lapis terdiri dari daun yang menebal, lunak dan berdaging serta batang yang berupa bagian kecil pada bagian bawah umbi lapis, yang disebut dengan cakram. Tumbuhan yang bereproduksi dengan umbi lapis, terdapat kuncup samping. Kuncup samping yang tumbuh biasanya merupakan umbi lapis kecil-kecil, berkel ompok di sekitar umbi induknya. Bagian ini dinamakan siung atau anak umbi lapis. Jika siung tersebut dipisahkan dari induknya, maka akan menghasilkan tumbuhan baru. Contoh bawang merah.
  • Umbi Batang adalah batang di dalam tanah yang mengalami pembengkakan dan berisi cadangan makanan. Pada permukaan batang terdapat mata tunas (kuncup) yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Jadi umbi batang ini berfungsi sebagai menyimpan cadangan makanan dan reproduksi. Contoh : Kentang.
  • Kuncup Adventif Daun adalah bagian tepi daun yang terdapat sel meristem (sel yang selalu membelah). Sel tersebut merupakan merupakan calon tunas yang terdiri atas calon batang beserta calon daun. Kuncup adventif daun disebut juga tunas liar pada tepi daun. Contoh : cocor bebek.
  • Membelah diri, biasanya dilakukan oleh tumbuhan tingkat rendah atau bersel satu contohnya ganggang biru.
  • Spora adalah adalah satu atau beberapa sel (bisa haploid ataupun diploid) yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Contoh : tumbuhan paku (pteridophyta), lumut, tumbuhan berpembuluh non biji.
  • Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan cara membelah atau memotong tubuh menjadi beberapa bagian yang kemudian bagian tubuh yang terpotong tersebut akan berkembang menjadi individu baru. Contoh : Spirogyra dan Oscilatoria. 

2. Vegetatif Buatan

Vegetatif buatan merupakan reproduksi tumbuhan dengan campur tangan manusia. Berikut macam-macam vegetatif buatan : 

  • Cangkok, dilakukan dengan cara mengelupas kulit tangkai/ranting tanaman berkayu, kemudian dibalut dengan tanah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastic sampai tumbuh akar. Apabila bagian kulit yang terkelupas telah tumbuh akar, maka tangkai dapat dipotong dan ditanam di tanah. Tanaman yang dihasilkan dari cangkok memiliki sifat seperti induk dan cepat berbuah. Tetapi perakaran tanaman ini kurang kuat. Contoh : mangga, rambutan, kelengkeng dan jeruk.
  • Merunduk, dilakukan dengan membenamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga bagian yang tertanam dalam tanah tumbuh akar. Apabila sudah tumbuh akar maka tanaman dapat dipisahkan dari induk. Merunduk dapat dilakukan pada tanaman yang memiliki cabang batang yang panjang dan lentur, misalnya bunga Alamanda.
  • Menyambung (enten), dilakukan dengan memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain yang sejenis yang berbeda sifat. Pada satu pohon tanaman hasil enten dapat menghasilkan dua atau lebih buah atau bunga dengan sifat yang berbeda. Contoh : Tanaman bunga kertas (Bougainvillea), sehingga dihasilkan satu tanaman bunga kertas dengan warna bunga yang bermacam-macam.
  • Menempel (okulasi), dilakukan dengan menempelkan mata tunas yang ada pada kulit tanaman pada batang tanaman lain yang sejenis. Teknik okulasi atau menempel sering digunakan oleh petani untuk mendapatkan tanaman “unggul” dari 2 atau lebih tanaman yang sejenis. Contoh : pohon jeruk batang kuat tetapi jeruknya kecil dan masam dan jenis pohon jeruk yang pohonnya tidak terlalu kuat tetapi jeruknya besar dan manis. Mata tunas pohon jeruk dengan hasil buah besar dan manis ditempelkan pada batang pohon jeruk yang batangnya kuat. Maka akan dapat dihasilkan pohon jeruk yang berbatang kuat dengan buah yang besar dan manis.
  • Stek, dilakukan dengan memotong (memisahkan dari induk) suatu bagian tanaman dan kemudian ditanam untuk menghasilkan individu baru. Contoh : ketela pohon (singkong) dan bunga mawar dengan stek batang, cocor bebek dengan stek daun, sukun dengan stek akar, tebu, rumput gajah dan pohon seruni dapat diperbanyak dengan stek. 

3. Perbedaan Generatif dan Vegetatif

Perbedaan reproduksi tumbuhan secara generatif dan vegetatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel Perbedaan Reproduksi Tumbuhan secara Generatif dan Vegetatif.

No

Uraian

Reproduksi Generatf

Reproduksi Vegetatif

1

Proses

Terjadi peleburan sel gamet (sel telur dan sel sperma)

Tidak terjadi peleburan sel gamet

2

Sifat Anakan

Berbeda dengan induknya

Sama dengan induknya

3

Variasi Genetik

Terjadi variasi genetik

Tidak terjadi variasi genetik

4

Alat reproduksi

Sel gamet jantan dan betina (sel gamet)

Sel meristem

5

Penyerbukan

Terjadi pernyerbukan

Tidak terjadi penyerbukan

  Reproduksi Tumbuhan Angiospermae 

Angiospermae termasuk tumbuhan tingkat tinggi dan berpembuluh. Angiospermae berasal dari dua kata yaitu angios artinya tertutup dan spermae artinya biji (benih). Jadi secara bahasa, angiospermae merupakan tumbuhan yang menghasilkan biji tertutup.

A. Alat Reproduksi Tumbuhan Angiospermae

Alat reproduksi tumbuhan Angiospermae berupa bunga. Bunga berfungsi sebagai tempat pembuahan (fertilisasi) sehingga dihasilkan biji. Struktur bunga angiospermae dapat dilihat pada gambar di bawah. 

struktur bunga angiospermae
Bagian-bagian Bunga Angiospermae

Berdasarkan gambar, bagian-bagian bunga terdiri dari : 

  1. Pedicel (tangkai bunga); tangkai bunga berada pada bagian bawah bunga. Fungsinya adalah menopang bunga dan menghubungkannya dengan bagian tumbuhan lainnya
  2. Calyx (kelopak bunga); merupakan bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga yaitu melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup.
  3. Corolla (mahkota bunga); merupakan bagian bunga yang mempunyai bentuk paling indah karena memiliki warna tertentu. Fungsi mahkota bunga digunakan untuk menarik serangga. Serangga berperan untuk membantu penyerbukan sehingga akan dihasilkan
  4. Stamen (benang sari); merupakan alat kelamin jantan, terdiri atas tangkai sari (filament), kepala sari (anther), dan serbuk sari (microsporangium).
  5. Putik; merupakan alat kelamin betina, terdiri atas kepala putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah. 

Bunga, berdasarkan struktur bunganya, dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap memiliki seluruh bagian-bagian bunga seperti di atas,  contohnya antara lain bunga mawar, melati, dan bunga sepatu. Bunga tidak lengkap tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian-bagian bunga, contohnya rumput-rumputan, mangga, dan lain-lain. 

Bunga, berdasarkan kelengkapan alat reproduksinya, dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu bunga sempurna dan tidak sempurna. Bunga sempurna memiliki benang sari dan putik dalam satu bunga sekaligus bagian-bagian bunganya, seperti bunga sepatu. Bunga tidak sempurna hanya memiliki putik atau benang sari saja dalam satu bunga dengan bagian-bagian bunga tidak lengkap, seperti bunga salak dan bunga kelapa. 

B. Proses Reproduksi Generatif Tumbuhan Angiospermae

Pada reproduksi generatif angiospermae terjadi dua kali pembuahan sehingga disebut juga dengan pembuahan ganda. Dimana salah satu inti sel sperma membuahi inti sel telur (ovum) membentuk zigot (calon individu baru), dan satu inti sel sperma yang lain membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperma atau cadangan makanan. 

Seperti yang sudah kalian ketahui, pada proses generatif terjadi pembuahan sel gamet betina oleh gamet jantan. Sel gamet jantan pada tumbuhan angiospermae beruba benang sari, di mana terdapat serbuk sari. 

Serbuk sari angiospermae memiliki inti vegetatif dan inti generatif. Tumbuhan angiospermae memiliki 2 sel inti vegetatif. Satu inti vegetative berfungsi sebagai penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal biji. Satu inti vegetative lainnya akan akan membuahi ovum di ruang bakal biji dan membentuk zigot. 

Setelah serbuk sari melekat pada kepala putik (stigma) yang sesuai (berasal dari tumbuhan yang sejenis), maka serbuk sari akan menyerap air dan berkecambah membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari tumbuh dan bergerak menuju bakal buah melalui tangkai putik. Inti sel di dalam buluh serbuk sari akan membelah menjadi dua. Dua inti sel generatif tersebut akan berkembang menjadi dua inti sel sperma. Satu inti generative akan membuahi ovum dan lainnya akan membuahi inti kandung lembaga sekunder.

Baca juga artikel bermanfaat lainnya :

Reproduksi Tumbuhan Paku dan Lumut

Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae

Gymnospermae merupakan tumbuhan tingkat tinggi dan multiselur serta memiliki pembuluh angkut xylem seperti angiospremae. Perbedaannya terletak pada bijinya. Biji gymospermae tidak tertutup kulit buah seperti angiospermae, sehingga disebut juga dengan tumbuhan berbiji terbuka. Tumbuhan yang termasuk gymnospermae antara lain pinus, melinjo, pakis haji. 

A. Alat Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae

Alat reproduksi tumbuhan gymnospermae bukan berupa bunga melainkan berupa strobilus. Strobilus terdiri dari strobilus jantan dan betina. Pada strobilus jantan terdapat sporangia (ruang-ruang spora). Sel-sel di dalam sporangia akan mengalami meiosis dan menghasilkan mikrospora. 

Mikrospora akan berkembang membentuk serbuk sari. Serbuk sari yang dihasilkan oleh tumbuhan pinus adalah serbuk sari yang bersayap. Pada strobilus betina terdapat banyak megasprofil, tiap megasporofil mengandung dua bakal biji. Tiap bakal biji mengandung megasporangium. Sel dalam megasporangium akan mengalami meiosis dan menghasilkan megaspora. Inti megaspora akan mengalami mitosis membentuk sel telur. 

B. Proses Reproduksi Generatif Tumbuhan Gymnospermae

Reproduksi tumbuhan gymnospermae merupakan pembuahan tunggal. Proses reproduksinya diawali dengan penyerbukan. Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi jika serbuk sari menempel pada liang bakal biji. Serbuk sari akan tertangkap oleh cairan yang terdapat di lubang bakal biji. Jika cairan menguap maka serbuk sari akan dapat masuk ke bakal biji dan terjadilah pembuahan. 

Hikmah

Jika kalian sudah membaca pembahasan ini dengan teliti, maka kalian akan paham jika reproduksi tumbuhan berbiji melalui dua cara, ada yang melalui kawin atau peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina dan ada yang melalui bagian-bagian tubuhnya atau disebut vegetative. 

Hal tersebut menandakan bahwa Allah SWT memperbanyak (menciptakan) mahluknya sesuai dengan kehendak dan ilmu Nya. Walaupun menurut kita sebagai mahluknya, hal tersebut tidak mungkin. Bahkan ada manusia yang diciptakan oleh Allah tanpa melalui perkawinan, seperti Nabi Adam as, Siti Hawa dan Nabi Isa as. Nabi Adam diciptakan langsung dari tanah, Siti Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam, sedangkan Nabi Isa diciptakan dengan meniupkan ruhnya ke dalam rahim Siti Maryam. 

Oleh karena itu, hendaknya kita benar-benar beriman (percaya) kepada kekuasaan dan ilmu Allah, kemudian kita menjalankan ketaatan kepada Nya sepenuh hati serta berserah diri tanpa ada rasa terpaksa dan tanpa ada pertanyaaan apapun terhadap Allah. 

Penutup

Demikian pembahasan mengenai reproduksi pada tumbuhan berbiji, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat dan menambah keimanan bagi pembaca. Terima kasih sudah mengunjungi blog IPA MTs dan berkenan membaca postingan ini. Saya berharap kalian dapat membagikan postingan ini dan postingan lainnya di IPA MTs kepada teman, saudara atau siapa saja agar mendapatkan manfaat dan kebaikan yang sama. Bila kalian ingin mendapatkan pemberitahuan tentang postingan terbaru dari Blog IPA MTs, kalian bisa subscribe dengan email aktif kalian kemudian verifikasi di email kalian. Insya Allah tiap Blog IPA MTs mempublikasikan postingan terbaru kalian akan mendapatkan pemberitahuannya sehingga kalian dapat segera membacanya. Kalian dapat membagikan artikel ini ke media sosial kalian melalui tombol berbagi di bawah artikel

Baca juga artikel bermanfaat lainnya :

Sistem Organ Reproduksi Manusia - IPA MTs

Alih Bahasa

Pencarian